April 6th, 2010
Sejak dulu sudah banyak ada peneliti yang meneliti gambelan
– gambelan yang ada di Bali, khususnya penelitian tentang gambelan gong kebyar.
Hanya saja dari begitu banyaknya tulisan tentang gong kebyar, namun masalah
asal mula gong kebyar dapat dikatakan belum terungkap secara jelas dan lengkap.
Hal ini disebabkan oleh sangat sedikit sekali data – data mengenai asal mula
gong kebyar. Terutama data – data tertulis yang dapat dijadikan pegangan dalam
menelusuri asal mula gong kebyar lebih lanjut.
Gambelan gong kebyar merupakan suatu jenis gambelan yang
tergolong ke dalam golongan baru atau muda. Gamelan ini merupakan suatu bentuk
seni pertunjukan yang paling popular di Bali. Oleh sebab
itu gambelan gong
kebyar berkembang dan tersebar hampir ke seluruh pelosok Pulau Bali. Para
peneliti telah memberikan batasan pengertian barungan gambelan gong kebyar yang
ada selama ini. Ada pun batasan tersebut lebih dilihat kepada istilah :
barungan, gambelan, gong, kebyar.
Barungan
adalah satu kelompok alat gambelan yang terdiri dari berbagai jenis instrument
dengan jumlah tertentu. Gambelan adalah suatu barungan alat – alat seni
suara yang memiliki bentuk dan komposisi, yang dipergunakan sebagai sarana
memanifestasikan lagu – lagu khususnya lagu – lagu daerah di Indonasia. Gong
adalah sebuah instrument pukul yang bentuknya bundar yang mempunyai moncol atau
pencon di tengah – tengahnya. Kebyar adalah suatu bunyi yang timbul dari
akibat pukulan alat – alat gambelan secara keseluruhan dan secara bersama –
sama.
Sekalipun gambelan gong kebyar ini termasuk ke dalam
golongan gambelan Bali baru namun didalamnya masih nampak jelas betapa kuatnya
pengaruh – pengaruh terhadap gambelan bali lainnya, yang masuk dan ikut
membentuk gong kebyar ini. Adapun gambelan – gambelan Bali yang mempengaruhinya
sudah barang tentu adalah gambelan bali yang telah ada sebelum munculnya
gambelan gong kebyar. Banyak Penulis dalam tulisannya menyatakan bahwa gambelan
gong kebyar muncul pada awal abad XX, muncul di daerah Bali Utara yaitu sekitar
tahun 1915 di Jagaraga ( Buleleng bagian timur ).
Setelah diadakan suatu penelitian ternyata didapatkan
beberapa data yang dapat dijadikan suatu pegangan guna menelusuri asal mula
gong kebyar ini. Adapun data tersebut antara lain, pernyataan Colin McPhee
dalam bukunya “Music in Bali” menyataka bahwa gong kebyar pertama kali
diperdengarkan di depan umum adalah pada bulan desember 1915 dimana ketika itu
diadakan kompetisi gong kebyar pertama di Jagaraga. Apabila apa yang dikemukakan
Colin McPhee diperhatikan dengan baik maka akan tampak bahwa pada tahun 1915
itu adalah saat kempetisi yang pertama kali ada di Bali. Jadi kesimpulannya
adalah sangatlah mustahil bahwa gong yang ditampilkan dalam kompetisi itu dapat
menciptakan bentuk – bentuk kekebyaran hanya dalam waktu yang singkat. Dalam
kutipan pernyataan Colin McPhee yang lain juga mengungkapkan bahwa Desa
Jagaraga hanya merupakan tempat diselenggarakannya kompetisi gong kebyar pada
tahun 1915. Dengan menelaah pernyataan – pernyataan diatas maka kiranya sudah
dapat ditarik suatu batas pemunculan gong kebyar di Bali yakni diantara tahun
1906 sampai tahun 1915 dengan kata lain sesudah tahun 1906 dan sebelum tahun
1915. Dan tempat pemunculannya pertama kali bukan di Desa Jagaraga.
Di atas telah dikemukakan bahwa untuk mendapatkan kepastian
dimana, kapan, dan siapa pencetus gong kebyar ini merupakan suatu hal yang
tidak mudah untuk diketahui. Didalam buku laporan penelitian mengenal jenis –
jenis pukulan dalam barungan gambelan gong kebyar yang di tulis oleh Pande Gede
Mustika, sskar, I Nyoman Sudiana, Sskar, dan I Ketut Parta, Sskar menyatakan
bahwa informasi pertama datangnya dari Bapak I Nyoman Rembang, seorang guru
karawitan di Sekolah Menengah Karawitan Indonesia ( SMKI ) mengatakan bahwa
berdasarkan hasil wawancaranya dengan Bapak I Gusti Bagus Sugriwa ( almarhum )
yang berasal dari desa bungkulan buleleng mengatakan bahwa lagu – lagu gong
kebyar diciptakan pertama kali oleh I Gusti Nyoman Panji di desa bungkulan pada
tahun 1914. Informasi ini menunjukkan bahwa pada tahun 1914 di desa bungkulan
telah diciptakan lagu – lagu kekebyaran. Selanjutnya I Gusti Bagus Arsaja, BA (
guru SMKI ) dalam kertas kerja bandingannya atas kertas kerja dari Bapak I
Wayan Dibia yang berjudul sejarah perkembangan gong kebyar di bali mengatakan
bahwa di desa bungkulan telah diciptakan lagu–lagu ( tabuh ) kekebyaran sekitar
tahun 1910.
Berdasarkan urain – urain diatas telah dapat ditarik
kesimpulan bahwa gambelan gong kebyar pertama kali muncul di Bali Utara (
Buleleng ) sekitar tahun 1914 dan kemudian di desa bungkulan ( Buleleng Timur )
sudah diciptakan bentuk – bentuk tabuh kekebyaran yaitu antara tahun 1910
sampai dengan tahun 1914 yang dipelopori oleh I Gusti Nyoman Panji.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagi yang mengunjungi blog ini komentarnya ditunggu yaww !!!